KompiNews.com - Pakar keamanan siber dari Vaksin.com,
Alfons Tanujaya menyebut ada tiga situs yang bisa menjadi rujukan masyarakat
untuk mengetahui apakah akun dan password pernah diretas dan
terjadi kebocoran.
Menurut Alfons ketiga situs tersebut cukup aman digunakan masyarakat. Ia pun
merekomendasikan ketiga situs tersebut, yakni
https://monitor.firefox.com/about, https://www.avast.com/hackcheck/ dan
https://haveibeenpwned.com/.
"Harusnya cukup aman, kalau situs yang terpercaya seperti have I been
pwned, Firefox, situs password manager atau situs antivirus," kata Alfons
saat dihubungi CNNIndonesia.com,
Senin (5/4).
Meski ada banyak situs pelacakan yang aman, Alfons
menyarankan masyarakat untuk memerhatikan betul domain situs tersebut dan hanya
meminta untuk memasukkan alamat email.
"Penting memperhatikan domain situsnya ya. Domain owner-nya jelas. Avast,
Firefox dan terakhir (Have I Been Pwned) memang sudah bertahun-tahun menjadi
rujukan database yang bocor," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 91 juta data akun pengguna Tokopedia dilaporkan bocor dan
diperjualbelikan di sebuah situs gelap atau darkweb. Bahkan, data berupa email,
kata kunci (password), nama, dan lainnya tengah diupayakan untuk diretas. Ambil
contoh Have I Been Pwned, situs ini bekerja untuk melacak pelanggaran yang
menggunakan email atau
surat elektronik. Seperti halnya Avast, kita hanya perlu memasukkan
alamat email dan
situs akan menampilkan hasil pemeriksaan.
Situs juga bisa memeriksa akun Anda untuk tautan langsung ke akun tertentu,
sehingga dapat langsung memunculkan hasil untuk satu alamat email tertentu jika
Anda berencana melakukan banyak pencarian berulang.
Lalu ada juga BreachAlarm, DeHased, Sucuri Security Scanner, dan situs
pelacakan milik Google. Google sebetulnya sudah memiliki fitur pemeriksaan kata
sandi yang disinkronkan dengan Chrome dan Android.
Pemilik akun cukup mengakses password.google.com, yang merupakan pintasan URL
ke pengelola password Google.
Sumber : CNNIndonesia